METAFORA DALAM SENI KARANG-KARANGAN DI KAMPUNG BEBANIR KABUPATEN BERAU KAJIAN: SEMANTIK KOGNITIF

Authors

  • Nika Fianda Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
  • Irma Surayya Hanum Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
  • Purwanti Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.30872/jic.v1i2.6

Keywords:

metafora, semantik kognitif, pantun seni karang-karangan

Abstract

Seni Karang-Karangan merupakan karya sastra berbentuk pantun berasal dari
Kampung Bebanir Kabupaten Berau. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan
makna-makna yang terkandung dalam seni Karang-Karangan yang tidak bisa dimaknai
oleh masyarakat luas melalui teori semantik kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk metafora, makna metafora dan relasi antara ranah sumber
dengan ranah sasaran metafora.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dan kepustakaan
dengan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kata, frasa dan klausa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
snowball dengan metode wawancara secara interaktif, dokumentasi dan catat. Teknik
analisis data menggunakan metode analisis makna metafora Knowles dan Moon dan
teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson terdiri atas tiga jenis yaitu; metafora
struktural, metafora orientasional dan metafora ontologis. Kajian semantik kognitif
Evans dan Green digunakan untuk mengungkapkan makna metafora.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bentuk metafora struktural dalam seni
karang-karangan digunakan untuk menggantikan objek yang berkaitan dengan kejadian,
peristiwa atau pengalaman sehari-hari. Bentuk metafora orientasional berkaitan dengan
orientasi ruang, yaitu terbuka-tertutup, maju-mundur, naik-turun, hidup-mati, atas-
bawah, dunia-akhirat merefleksikan konsep spasial yang berbeda-beda menurut
pengalaman fisik dan budaya masyarakat Bebanir. Bentuk metafora ontologis melihat
kejadian, aktivitas, emosi, dan ide sebagai entitas atau substansi digambarkan oleh
pengarang digunakan untuk mengetahui karakter, sifat dan keadaan seseorang. Metafora
sebagai dasar hubungan dalam pembentukan kata dan makna menurut Knowles dan
Moon yang terdiri dari metafora konvensional dan metafora kreatif. Relasi ranah
sumber dengan ranah sasaran yang diungkapkan mengenai ketuhanan, nilai moral,
harapan dan doa disesuaikan dengan makna yang terdapat pada kata, frasa dan klausa.
Metafora konseptual mencakup transfer dari ranah sumber ke ranah sasaran. Berupa
kesamaan konsep dan pengalihan konsep.

Published

2022-12-26

How to Cite

Nika Fianda, Irma Surayya Hanum, & Purwanti. (2022). METAFORA DALAM SENI KARANG-KARANGAN DI KAMPUNG BEBANIR KABUPATEN BERAU KAJIAN: SEMANTIK KOGNITIF. Journal of Indigenous Culture, 1(2), 139–150. https://doi.org/10.30872/jic.v1i2.6

Issue

Section

Articles