MANTRA BERSOYONG PARE UPACARA ADAT TANAM PADI SUKU PASER TELAKE DI DESA MENDIK LONG KALI PASER: KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
DOI:
https://doi.org/10.30872/jic.v1i1.5Keywords:
Mantra, Bersoyong PareAbstract
Fokus penelitian ini adalah Mantra “ Mantra Bersoyong Pare Upacara Adat Suku Paser Telake di Desa Mendik Long Kali Paser: Kajian Semiotika Roland Barthes.Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari mantra-mantra yang ada dalam masyarakat suku Paser Telake dan menemukan bentuk mantra dan makna mantra yang ada dalam masyarakat suku Paser Telake. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengunakan teori folklor dan semiotika Roland Barthes. Data pada penelitian ini berupa rekaman wawancara dengan narasumber yang ditrankripsikan dalam data lisan ke bentuk tulisan dari mantra Bersoyong Pare. Sumber data dalam penelitian ini didapatkan dari wawancara dengan narasumber masyarakat asli suku Paser Telake. Dalam penelitian ini ditemukan 3 mantra dalam mantra Bersoyong Pare pada upacara adat suku Paser Telake. Mantra-mantra yang ditemukan rata-rata memiliki bentuk 4-8 baris, 3-8 kata, 5-11 suku kata, mempunyai bunyi irama bebas dalam suku kata, baris, dan persajakan. Tipografi tersusun rapi dengan menggunakan rima campuran dan diksi menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Paser Telake. Bentuk mantra yang terdapat dalam penelitian ini memiliki makna denotasi dan makna konotasi sehingga memunculkan mitos.